BAB
2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kontrasepsi
2.1.1
Pengertian kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra
yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara
dua sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud
dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel spermisida. (Rusmini et al,
2017).
Pemilihan jenis kontrasepsi didasarkan
pada tujuan penggunaan, yaitu :
a.
Menunda
kehamilan. Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan
menggunakan alat kontrasepsi pil yang termasuk dalam non-MKJP.
b.
Menjarangkan
kehamilan (mengatur kesuburan). Permintaan KB untuk menjarangkan kehamilan
banyak terjadi pada saat usia istri 20-35 atau 35 tahun yang merupakan periode
usia paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara
kehamilan adalah 2-4 tahun. Metode kontrasepsi yang tepat digunakan yaitu
implan dan IUD.
c.
Mengakhiri
kesuburan (tidak ingin hamil lagi). Saat usia istri diatas 35 tahun dinjurkan
untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai dua anak. Metode kontrasepsi yang tepat yaitu
kontrasepsi mantap (MOP atau MOW), dan IUD yang termasuk Metode Kontrasepsi
Jangka anjang (MKJP). (Hartanto, 2010)
2.1.2
Jenis-jenis kontrasepsi
a.
Kontrasepsi
alamiah
Yang termasuk dalam kontrasepsi alamiah (KBA) tanpa
alat antara lain :
1)
Metode Kalender
Metode ini memperhitungkan masa subur wanita yang
berkaitan erat dengan siklus menstruasi. Prinsipnya adalah pasangan tidak
melakukan
hubungan suami istri pada saat masa subur istri
sehingga tidak terjadi kehamilan. (Sukarni, 2013)
2)
Suhu basal tubuh
Suhu basal tubuh seorang wanita berbeda ketika
sedang dalam masa ovulasi dengan suhu tubuh sehari-hari. Suhu basal tubuh pada
masa ovulasi ini mengalami kenaikan sebesar 0,05 derajat. Peningkatan suhu
basal tubuh ini mulai 1-2 hari setelah ovulasi dan disebabkan oleh peningkatan
kadar hormon progesteron. (Sukarni, 2013)
3)
Metode lendir
serviks
Metode lendir serviks atau metode ovulasi merupakan
Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA) dengan cara mengenali masa subur dari
siklus menstruasi dengan mengamati lendir serviks dan perubahan rasa pada vulva
menjelang hari ovulasi.
4)
Koitus
interuptus (senggama terputus)
Coitus interuptus atau senggama terputus
adalah Metode Keluarga Berencana Alamiah (KBA), dimana pria mengeluarkan alat
kelaminnya (penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi.
Yang termasuk dalam kontrasepsi alamiah
(KBA) dengan alat yaitu :
1)
Kondom
Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang
terbuat dari berbagai bahan diantaranya karet (lateks), plastik (vinil) atau
bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis untuk menampung sperma
ketika seorang pria mencapai ejakulasi saat berhubungan seksual.
2)
Diafragma
Diafragma merupakan plastik berbentuk kubah dengan
sabuk yang lentur, dipasang pada serviks dan menjaga agar sperma tidak masuk ke
dalam rahim. Diafragma dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan tetap
terpasang sampai minimal 8 jam tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam.
3)
Spermaticid
Spermaticid merupakan alat kontrasepsi
yang dimasukkan ke dalam vagina dengan tujuan yaitu untuk membunuh sebagian
besar spermatozoa sebelum dapat masuk melalui mulut rahim sehingga cukup jumlah
dan kemampuan untuk dapat melakukan konsepsi dengan sel telur (ovum).
b. Kontrasepsi
mekanis (AKDR/IUD)
IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan
plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti
jika sudah digunakan dalam periode tertentu. IUD merupakan kontrasepsi jangka
panjang. Nama populernya adalah spiral.
c.
Kontap (Kontrasepsi
Mantap)
1)
Tubektomi
Tubektomi adalah salah satu cara kontrasepsi dengan
tindakan pembedahan yaitu memotong tuba fallopi/tuba uterine yang mengakibatkan
orang atau pasangan yang bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi dan
bersifat permanen.
2)
Vasektomi
Vasektomi
adalah pemotongan sebagian (0,5 cm – 1 cm) pada vasa deferensia atau tindakan
operasi ringan dengan cara mengikat dan memotong saluran sperma sehingga sperma
tidak dapat lewat dan air mani tidak
mengandung spermatozoa, dengan demikian tidak terjadi pembuahan, operasi
berlangsung kurang lebih 15 menit dan pasien tak perlu dirawat.
d.
Kontrasepsi
hormonal
1)
Pil
Pil kontrasepsi dapat berupa pil kombinasi (berisi
hormon esterogen dan progesteron) atau pil mini yang hanya berisi progesteron
saja. Pil kontrasepsi bekerja dengan cara mencegah terjadiya penebalan dinding
rahim. Efektifitas pil sangat tinggi, angka kegagalannya berkisar 1-8% untuk
pil kombinasi dan 3-10% untuk mini pil. (Rusmini et al, 2016)
2)
Suntik
Kontrasepsi suntik merupakan kontrasepsi yang
mengandung hormon progesteron yang menyerupai hormon progesteron yang
diproduksi wanita selma 2 minggu pada setiap awal siklus menstruasi.
a)
Suntik Kombinasi
(1 bulan)
(1)
Pengertian
kontrasepsi suntik 1 bulan
Kontrasepsi
suntik bulanan merupakan metode suntikan yang pemberiannya tiap bulan dengan
jalan penyuntikan secara intramuscular sebagai usaha pencegahan kehamilan
berupa hormon progesteron dan esterogen pada wanita usia subur.
(2)
Jenis suntikan 1
bulan
Suntikan
kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesterone Asetat dan 5 mg Estradiol.
Sipionat yang diberikan injeksi IM (Intramuskuler) sebulan sekali (Cyclofem)
dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi
IM sebulan sekali.
(3)
Cara kerja KB
suntik 1 bulan
(a)
Menekan ovulasi
(b)
Lendir serviks
menjadi kental dan sedikit, sehingga sulit ditembus spermatozoa
(c)
Membuat
endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi
(d)
Menghambat
transport ovum dalam tuba fallopi
(4)
Efektifitas
suntik 1 bulan
KB
suntik 1 bulan sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 10 perempuan) selama tahun
pertama penggunaan.
(5)
Keuntungan
kontrasepsi
(a)
Resiko terhadap
kesehatan kecil
(b)
Tidak
berpengaruh pada hubungan suami istri
(c)
Tidak diperlukan
pemeriksaan dalam
(d)
Jangka panjang
(e)
Efek samping kecil
(f)
Pasien tidak
perlu menyimpan obat suntik
(g)
Pemberian aman,
efektif, dan relatif mudah.
(6)
Kerugian KB 1
bulan
(a)
Terjadi
perubahan pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak atau
spooting,perdarahan sela sampai sepuluh hari
(b)
Mual, sakit
kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan ini akan hilang setelah suntikan
kedua atau ketiga.
(c)
Efektifitas
suntik 1 bulan berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obatan epilepsi
(fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberkulosis (rifampisin).
(d)
Dapat terjadi perubahan
berat badan.
(e)
Dapat terjadi
efek samping yang serius seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah pada
paru atau otak dan kemungkinan timbulnya tumor hati.
(f)
Pemulihan
kesuburan kemungkinan terlambat setelah penghentian pemakaian KB suntik 1 bulan.
b)
Suntik tribulan
atau progestin
(1)
Pengertian
kontrasepsi suntik tribulan
Suntik
tribulan merupakan metode kontrasepsi yang diberikan secara intramuscular
setiap tiga bulan.
(2)
Jenis
kontrasepsi tribulan
Yang
termasuk dalam metode suntikan tribulan yaitu :
(a)
DMPA (Depo Medroxy progesterone acetate) atau
Depo Provera yang diberikan tiap tiga
bulan dengan dosis 150 miligram yang disuntik secara IM.
(b)
Depo noristerat
diberikan setiap 2 bulandengan dosis 200 mg Nore-tidron enantat.
(3)
Cara kerja
kontrasepsi tribulan
Mekanisme metode suntik keluarga berencana (KB) tiga
bulan yaitu :
(a)
Menghalangi
terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing factor dan
hipotalamus.
(b)
Leher serviks
bertambah kental, sehingga menghambat penetrasi sperma melalui serviks uteri.
(c)
Menghambat
implantasi ovum dalam endometrium.
(4)
Efektifitas
kontrasepsi tribulan
Efektifitas keluarga berencana suntik tribulan
sangat tinggi, angka kegagalan kurang dari 1%. World Health Organization (WHO)
telah melakukan penelitian pada DMPA (Depo
Medroxy Progesterone Acetate) dengan dosis standart dengan angka kegagalan
0,7%, asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang
ditentukan.
(5)
Keuntungan
metode suntik tribulan
(a)
Efektifitas
tinggi.
(b)
Sederhana
pemakaiannya.
(c)
Cukup
menyenangkan bagi akseptor (injeksi hanya 4 kali dalam setahun).
(d)
Cocok untuk
ibu-ibu yang menyusui anak.
(e)
Tidak berdampak
serius terhadap penyakit gangguan pembekuan darah dan jantung karena tidak
mengandung hormon esterogen.
(f)
Dapat mencegah
kanker endometrium,kehamilan ektopik, serta beberapa penyebab akibat radang
panggul.
(g)
Menurunkan
krisis anemia bulan sabit (sickle cell).
(6)
Kekurangan
metode suntik tribulan
(a)
Terdapat
gangguan haid seperti amenore yaitu tidak datang haid pada setiap bulan selama
menjadi akseptor keluarga berencana suntik tiga bulan berturut-turut. Spotting
yaitu bercak-bercak perdarahan diluar haid yang terjadi selama akseptor
mengikuti keluarga berencana suntik. Metroragia yaitu perdarahan yang
berlebihan diluar masa haid. Menoragia yaitu datangnya darah haid yang
berlebihan jumlahnya.
(b)
Timbulnya
jerawat di badan atau wajah dapat disertai infeksi atau bila tidak digunakan
dalam jangka panjang.
(c)
Berat badan yang
bertambah 2,3 kilogram pada tahun pertama dan meningkat 7,5 kilogram selama
enam tahun.
(d)
Pusing dan sakit
kepala.
(e)
Bisa menyebabkan
warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan bawah kulit.
3)
Implant
Implant atau susuk kontrasepsi merupakan alat
kontrasepsi yang berbentuk batang dengan panjang sekitar 4 cm yang didalamnya
terdapat hormon progesteron, implant ini kemudian dimasukkan kedalam kulit
dibagian lengan atas. Jenis-jenis kontrasepsi implant antara lain :
a)
Jenis-jenis
kontrasepsi implant
(1)
Norplant
Implant
ini terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg levonorgrestel dan lama kerjanya
5 tahun.
(2)
Implanon
Terdiri
dari satu batan putih lentur yang berisi progestin generasi ketiga, yang
dimasukkan ke dalam inserter kecil dan sekali pakai / disposible. Dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm,
terdiri dari suatu inti EVA (Ethylene
Vinyl Acetate) yang berisi 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3
tahun.
(3)
Jedena dan
indoplant
Terdiri
dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
(4)
Uniplant
Terdiri
dari 1 batang putih silastic dengan panjang 4 cm, yang mengandung 38 mg
nomegestrol asetat dengan kecepatan pelepasan sebesar 100 µg perhari dengan
lama kerja 1 tahun.
(5)
Capronor
Terdiri
dari 1 kapsul biodegradable yang melepaskan progestin dari bahan
pembawa/pengangkut yang secara perlahan-lahan larut dalam jaringan tubuh.
Mempunyai diameter 0,24 cm, terdiri dari dua ukuran dengan panjang 2,5 cm
mengandung 16 mg levonorgestrel, dan kapsul dengan panjang 4 cm yang mengandung
26 mg levonorgestrel dengan lama kerja 12-18 bulan.
b)
Efektifitas
Keefektifan dari implan berkisar 1-3%.
c)
Keuntungan
(1)
Daya guna tinggi.
(2)
Perlindungan
jangka panjang (sampai 5 tahun).
(3)
Pengembalian
kesuburan yang cepat.
(4)
Tidak memerlukan
pemeriksaan dalam.
(5)
Bebas dari
pengaruh esterogen.
(6)
Tidak mengganggu
kegiatan senggama.
(7)
Tidak mengganggu
ASI.
(8)
Mengurangi/memperbaiki
anemia.
(9)
Klien hanya
kembali ke klinik apabila ada keluhan.
d)
Kerugian
(1)
Peningkatan
berat badan.
(2)
Nyeri kepala.
(3)
Jerawat.
(4)
Perdarahan yang
tidak teratur.
(5)
Membutuhkan
tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan.
(6)
Efektivitas
menurun bila menggunakan obat-obat tuberculosis (rifampisin) atau obat epilepsi
(fenitoin dan barbiturat). (Rusmini et al,
2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar