Minggu, 12 November 2017

LAPORAN PENDAHULUAN ANTE NATAL CARE (ANC)

BAB II
TINJAUAN TEORI
A.           DEFINISI
Menurut DEPKES RI (2007), Pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap individu yang bersifat prefentif care untuk mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin. Pelayanan antenatal care merupakan upaya kesehatan perorangan yang memperhatikan presisi dan kualitas pelayanan medis yang diberikan. Antenatal care adalaha pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Sedangkan pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada ibunya disebut antenatal care.
B.            TUJUAN
Tujuan dilakukannya antenatal care antara lain :
1.        Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin
2.        Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu.
3.        Mengenali dan menanggulangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
4.        Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma seminimal mungkin.
5.        Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat memberikan ASI secara eksklusif.
6.        Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar dapat tumbuh kembang secara normal
7.        Mengurangi bayi lahir prematur, kelahiran mati dan kematian neonatal.
8.        Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin.
C.           ADAPTASI FISIOLOGIS ORGAN-ORGAN TUBUH SELAMA KEHAMILAN
Perubahan-peerubahan dan adaptasi fisiologis organ-organ tubuh pad amasa kehamilan adalah sebagai berikut :
1.      Trimester I (0-12 minggu)
Seseorang mengalami kehamilan akan menunjukkan gejala-gejala yang berasal dari janin dan plasenta.
a.    Adanya Human Choironic Gonadotropic (HCG) dalam urin.
b.    Masalah gastrointestinal
·         Mual dan muntah (4-6 minggu)
·         Morning sickness
·         Anoreksi
·         Saliva berlebihan
·         Tidak tahan terhadap bau-bau tertentu
c.    Pengaruh hormon esterogen
Tonus otot menurun dan mengakibatkan mual serta konstipasi
d.   Pengaruh janin
·         Pada kehamilan 7 minggu, janin kurang lebih sebesar telur itik
·         Pada kehamilan 10 minggu, janin kurang lebih sebesar jeruk keprok
·         Pada kehamilan 12 minggu, janin kurang lebih sebesar kepalan tangan
e.    Tanda-tanda piscaseck
Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi
f.     Traktus urinarius
Kehamilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung kemih sehingga mengakibatkan ibu sering BAK.
g.    Kardiovaskuler
·         Diafragma terdorong ke arah atas oleh karena pembesaran uterus, posisi jantung pada bagian kiri atas
·         Kardiakoutput :
1)      Denyut jantung meningkat
2)      Nadi meningkat kurang lebih 10-15 x/menit
3)      Filtrasi ginjal meningkat
4)      Transportasi oksigen meningkat.
h.    Uterus
·         Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 g, volume 10 cc.
·         Pada hamil aterm 1000-1100 g, volume 5-10 l.
·         Ismus hipertrofi, panjang, lunak
i.      Payudara
Membesar, tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh esterogen dan progesteron yang merangsang duktus alveoli payudara.
j.      Vagina
·         Peningkatan vaskularisasi
·         Peningkatan sekresi, berwarna putih, asam.
k.    Respirasi
·         Esterogen meningkat, menyebabkan peningkatan jaringan ikat
·         Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan mengalirnya CO2 dari janin ke ibu
·         Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak
l.      Muskuloskletal
·         Relaksasi persendian
·         Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen rofundum
·         Perubahan postural
m.    Kulit
Oleh karena pengaruh esterogen, kulit mengalami hiperpigmentasi, kloasma, linea nigra, dan striae gravidarum.
2.    Trimester II (12-28 minggu)
Perubahan fisiologis yang terjadi sebagai berikut:
a.       Uterus
·         Uterus membesar, hipertrofi sel-sel otot.
·         Dinding uterus tipis dan lunak
·         Fetus dapat dipalpasi pada abdomen
·         Uterus jadi bentuk oval
·         Adanya kontraksi braxton-his
b.      Serviks
·         Uterus memanjang
·         Adanya mucousplag
·         Sel otot hipertrofi
·         Kelenjar serviks aktif
c.       Vagina
·         Sel otot hipertrofi
·         Mukosa tebal
·         Adanya lochea
·         pH asam 3,5-6,0
d.      Payudara
·         Duktus dan alveoli hipertrofi
·         Areola dan putting membesar
·         Mulai ada sekresi kolostrum
e.       Kardiovaskuler
·         Volume darah meluas
·         Hb menurun akibat ekspirasi plasma lebih besar daripada eritrosit
·         Output meningkat 30-50%
·         Terjadi hipertrofi, supine khusus pada trimester kedua akhir.
f.       Respiratori
·         O2 dalam darah meningkat
·         Pernapasan lebih dalam
·         Kebutuhan O2 meningkat
·         Uterus membesar dan menekan diafragma menyebabkan sesak nafas.
g.      Urinari
·         Perubahan ukuran pada kandung kemih
·         Frekuensi berkemih menurun
·         Dilatasi ginjal dan ureter
·         Ibu rentan terhadap refleksi urinarius
·         Aliran plasma renal meningkat
h.      Muskuloskeletal
·         Pusat graviti berubah sebagai akibat membsarnya uterus, lordosis fisiologi
·         Kram pada kaki
i.        Integumen
·         Hiperpigmentasi terutama pada puting dan perineum
·         Adanya linea nigra
·         Rambut menjadi lebih halus
·         Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat
j.        Gastrointestinal
·         Mulut dan gigi : hiperemia, sensitif terhadap zat iritan
·         Esofagus dan gaster : kapasitas lambung menurun, sekresi asam hidroferolik dan pepsin dalam lambung menurun
·         Liver : meningkatnya serum phospatase, menurunnya albumin dan globulin
·         Pankreas : hipertrofi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering terjadi pada sel B. Fisiologis kehamilan, pencetus diabetes gestasional
·         Intestinal : pengososngan lambung meningkat, absorpsi nutrien dan air meningkat
k.      Endokrin
·         Pituitari : sekresi hormon LH & FSH, prolaktin meningkat
·         Tiroid : vaskularisasi meningkat, T3 dan T4, BMR meningkat.
·         Paratiroid : hiperplasia, sekresi hormon meningkat
·         Adrenal : sekresi adrenokortikotropik hormon (ACTH) menignkat, level kortisol meningkat, level aldosteron meningkat.
l.        Plasenta
Fungsi utuh dan kompleks
3.    Trimester III (28-kehamilan berakhir/38-42minggu)
a.       Reproduksi
·         Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis, kontraksi broxton-his semakin jelas
·         Serviks
Effoucement, pengeluaran mukosa
·         Vagina
Hiperemia, pertumbuhan loktobual, leukorea
·         Payudara
Membesar, tegang, kolostrum keluar
b.      Kardiovaskuler
·         COP meningkat 40%
·         Volume darah ibu meningkat 30-50%
·         Heartrate meningkat 15x/menit
·         Strok volume meningkat
c.       Pernapasan
·         Diafragma tertekan karena pembesaran uterus ke atas
·         Iga ekspansi
·         Kebutuhan O2 meningkat
d.      Perkemihan
·         Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerulus meningkat
·         Frekuensi miksi meningkat
·         Konsentrasi albumin plasma menurun
e.       Muskuloskeletal
Lordosis, sulit berjalan, rebas-rebas ekstremitas.
f.       Integumen
·         Striae semakin terlihat, pigmentasi meningkat
·         Rambut tipis dan rontok
·         Kuku cepat tumbuh dan mudah patah
g.      Gastrointestinal
·         Mulut dan gusi, hiperemia, gusi sangat sensitif
·         Gastrirefluks, kapasitas gaster menurun
·         Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi
h.      Endokrin
·         Pituitari : prolaktin meningkat, oksitosin meningkat
·         Tiroid : BMR meningkat
i.        Plasenta
Fungsi maksimal
D.           JADWAL PEMERIKSAAN ANTENATAL
Sesuai kebijakan Depkes, kunjugan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, ketentuan waktun sebagai berikut :
1.    Minimal satu kali pada trimester pertama : K1
2.    Minimal sat kali pada trimester kedua : K2
3.    Minimal dua kali pada trimester ketiga : K3 dan K4
E.            STANDAR PELAYANAN ANTENATAL
Standar minimal asuhan ANC (10T) yaitu :
(Depkes RI 2009)
1.    Timbang BB
2.    Pemeriksaan TTV
3.    Ukur TFU
4.    Pemberian imunisasi tetanus toxoid lengkap
Imunisasi TT 0,5 cc
Antigen
Interval
 (selang waktu minimal)
Lama perlindungan
%
perlindungan
TT1
Pada kunjungan ANC pertama
-
-
TT2
4 minggu setelah TT1
3 tahun
80
TT3
6 bulan setelah TT2
5 tahun
95
TT4
1 tahun setelah TT3
10 tahun
99
TT5
1 tahun setelah TT4
25 tahun
99
*artinya dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari tetanus neonatorum
5.    Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
6.    Tes terhadap penyakit menurlar
7.    Tentukan persentase janin dan hitung DJJ
8.    Tetapkan status gizi
9.    Tatalaksana kasus, temu wicara (konseling dan pemecaha masalah)




























Pahtway Trimester III

Kelebihan Volume Cairan
 
Nyeri
 
 





















BAB III
STUDI KASUS
A.         PENGKAJIAN
1.      Identitas
KLIEN :
Nama                                    : Ny T.K
Umur                         : 20 tahun
Suku Bangsa             : Minahasa
Agama                      : Kr. Protestan
Pekerjaan                  : IRT
Pendidikan                : SMA
Alamat                      : Karombasan selatan ling.05
SUAMI :
Nama                                    : Tn I.S
Umur                         :20tahun
Suku Bangsa             : Minahasa
Agama                      : Kr. Protestan
Pekerjaan                  : Swasta
Pendidikan                : SMA
Alamat                      : Kaarombasan Selatan ling.05

2.      Keluhan Utama
Klien mengeluh bengkak kaki dan nyeri pada punggung dan perut
3.      Riwayat Menstruasi :
·      Haid pertama       : 13 tahun
·      Siklus                   : 28 hari, lama 6 hari
·      Dismenorrhea       : sering
4.      Riwayat kehamilan saat ini:
·      HPHT                   : 08 maret 2017
·      Taksiran Partus     : 15 desember 2018
·      Trimester I            : mual-mual
·      Trimester II          : sakit kepala
·      Trimester III         : bengkak kaki
5.      Pemenuhan kebutuhan dasar
·      Nutrisi
Sebelum hamil : pola makan teratur 3x/ hari
Selama hamil : sering makan
·      Eliminasi
Sebelum hamil : kurang lebih 2x -3x / hari
Selama hamil : kurang lebih 6-7x / hari
·      Personal higyene
Sebelum/selama hamil: mandi 2x sehari, pagi dan sore
·      Istirahat
Selama hamil : sering susah tidur
·      Suntik TT : TT1 pada 20 juli 2017, TT2 pada 05 september 2017
·      Riwayat KB : belum pernah menggunakan Kb sebelumnya
6.      Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang serius atau menular
7.      Pemeriksaan Fisik :
·         Keadaan umum : baik
·         GCS                     : 15 (CM)
·         TTV                      : TD 120/90mmHg                  RR 24x/menit
  N 87x/ menit                         SB 36,80 C
  TB 156 cm
  BB sebelum hamil 51 kg
  BB selama hamil 65 kg                    
·         Wajah                   : tidak ada edema
·         Mata                     : konjungtiva pink, scela putih
·         Leher                    : tidak  ada pembesaran vena jugularis dan tiroid
·         Payudara              : simetris, puting susu menonjol, hiperpigmentasi                pada areola mammae, palpasi : nyeri tekan (-)
·         Abdomen             :
Inspeksi : Perut tampak tegang, tampak linea nigra, dan striae gravidarum
Palpasi :
TFU : ½ pst – px (pertengahan antara pusat dan prosesusxipoideus)
Leopold I   : Bokong
Leopold II  : Kanan : Punggung
                     Kiri      : Bagian kecil
Leopold III : Kepala sandar       
Leopold IV : belum masuk PAP
·         Ekstremitas : edema ekstremitas bawah (+), varises (-)

B.              ANALISA DATA
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
Ds :
-     P : Klien mengeluh nyeri pada punggung dan perut
-     Q : seperti di tusuk-tusuk
-     R : punggung dan perut
-     S : 8
-     T : hilang timbul
Do :
-     Klien tampak meringis
-     Sering melokalisir daerah yang sakit
Kehamilan trimester III

Pembesaran uterus

Penekana serabut saraf
 ganglion

Impuls nyeri dihantarkan ke hipotalamus

Diteruskan ke korteks serebri

Nyeri dipersepsikan

Nyeri akut
Nyeri akut
Ds :
-     Klien mengeluh bengkak pada kaki
Do:
-     klien tampak edema di bagian kaki
-     TTV
TD : 120/90 mmHg
N : 87 x/menit
R : 24x/ menit
SB : 36,80C
Retensi H2O dan Na+
 

Urine output menurun, volume plasma meningkat, tekanan hidrostatik menurun

Edema ekstremitas
Kelebihan volume cairan

Kelebihan volume cairan
Ds :
-          Klien sering bertanya tentang proses kelahiran
Do :
-          Klien tampak cemas dengan kondisinya
-          Klien sangat tampak antusias/ memperhatikan penkes yang diberikan
Kehamilan trimester III

Persiapan melahirkan
Cemas dengan kondisinya

Kurang pengetahuan tentang persalinan

Ansietas
Ansietas

C.          DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Nyeri akut berhubungan dengan pembesaran dan penekanan uterus dibuktikan dengan klien mengeluh nyeri, sering melokalisirdaerah yang sakit.
2.      Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kelebihan asupan cairan dan natrium dibuktikan dengan klien mengeluh edema pada esktremitas bawah
3.      Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informassi dibuktikan dengan klien merasa khawatir dengan kondisi yang akan dihadapi selama proses persalinan

D.         INTERVENSI KEPERAWATAN
1.      Nyeri akut berhubungan dengan pembesaran dan penekanan uterus dibuktikan dengan klien mengeluh nyeri, sering melokalisirdaerah yang sakit.
Tujuan         : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri berkurang atau hilang
Kriteri Hasil:
-          Klien tampak rileks
-          Skala nyeri 0-6
Rencana Tindakan
Rasional
1.      Kaji nyeri dengan PQRST
2.      Kaji status pernapasan
3.      Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara berjalan
4.      Perhatikan adanya keram pada kaki
5.      Ajarkan klien teknik napas dalam atau distraksi bila nyeri
6.      Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi
1.      Sebagai data dasar dalam penentuan intervensi yang tepat
2.      Penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma mengakibatkan dispnea
3.      Lorodosis dan regangan oto disebabkan pengaruh hormon (relaxing progesterone) pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran uterus
4.      Akibat penekanan uterus terjadi ketidakseimbangan kalsium dan fosfor pada saraf yang menyuplai pada bagian ekstremitas bawah
5.      Mengurangi nyeri secara non farmakologis
6.      Dapat mengurangi nyeri

2.      Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kelebihan asupan cairan dan natrium dibuktikan dengan klien mengeluh edema pada esktremitas bawah
Tujuan        : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kelebihan volume cairan dapat teratasi
Kriteria Hasil:
-          TTV normal
-          Klien terbebas dari edema
Rencana Tindakan
Rasional
1.      Monitor TTV
2.      Monitor BB
3.      Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
4.      Kolaborasi dengan dokter pemberian diuretik
1.      Mengetahui keadaaan umum klien
2.      Mengontrol perubahan edeme, mengidentifikasi perubahan volume cairan dalam tubuh
3.      Menjaga keseimbangan haluaran urine, mencegah keparahan edema
4.      Untuk mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh

3.      Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informassi dibuktikan dengan klien merasa khawatir dengan kondisi yang akan dihadapi selama proses persalinan
Tujuan      : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan ansietas berkurang/ dapat dikontrol
Kriteria Hasil :
-          Klien tampak rileks
-          TTV normal
Rencana Tindakan
Rasional
1.      Monitor TTV
2.      Kaji tingkat dan penyebab ansietas, dan peran orang terdekat
3.      Dorong klien mengungkapkan perasaan tentang masalah dan rasa takut
4.      Berikan informasi tentang perubahan prikologis dan fisiologis pada persalinan sesuai kebutuhan
1.      stres mengakibatkan sistem adrenokortikol hipofisis hipotalmus, yang meningkatkan retensi dan rearbsobsi natrium meningkatkan esktresi kalium sehingga dapat memperberat hipertensi
2.      memberikan informasi dasar, ansietas memperberat persepsi nyeri, mempengaruhi penggunaan teknik koping
3.      stres dan ansietas mempunyai efek yang dalam persalinan
4.      pendidikan dapat menurunkan stres dan ansietas sehingga meningkatkan kemajuan persalinan.


E.     IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
Nyeri akut berhubungan dengan pembesaran dan penekanan uterus dibuktikan dengan klien mengeluh nyeri, sering melokalisir daerah yang sakit.

Senin, 9-10-17 Pukul 09:16 WITA
P : Penekanan pada uterus
Q   : Seperti tertusuk- tusuk
R  : Bagian perut dan punggung
S   : Skala nyeri 8
T   : Hilang timbul
S : Klien mengatakan masih merasa nyeri
O :
-          Klien tampak meringis
-          Klien tampak gelisah
-          Skala nyeri 8
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Jam 09:21 WITA
Mengukur TTV Ny. T
TD : 120/90 mmHg
R : 24x/menit
N  : 87x/menit
SB : 36,80C

Jam 09:36 WITA
Mengobservasi gaya berjalan pasien menuju tempat pemeriksaan. Klien terlihat kesulitan berjalan , tampak lordosis

Jam 09:38 WITA
Mengobservasi : adanya kram kaki dan edema.
Hasil :
Kram kaki (-)
Edema (+)

Jam 09:40
Mengajarkan klien tehnik napas dalam dengan cara tarik nafas dalam melalui hidung,tahan 3 detik, lalu hembuskan secara perlahan melalui mulut dengan bibir menguncup

09:45 WITA
Menganjurkan klien berkonsultasi dengan dokter tentang obat-obatan yang dapat mengurangi rasa nyerinya.

Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kelebihan asupan cairan dan natrium dibuktikan dengan klien mengeluh edema pada esktremitas bawah

Senin, 9-10-2017 Pukul 09:21 WITA
Memeriksa TTV Ny. T
TD : 120/90 mmHg
N : 87x/menit
R : 24x/menit
SB :36,80C
S: - klien mengatakan tidak ada perubahan berarti pada bengkak kakinya
O: - Edema (+)
A: - Masalah belum teratasi
P: - lanjut dan tambah intervensi
Pukul 09:24 WITA
Mengukur BB Ny. T 65 kg

Pukul 09:26 WITA
Mengkaji lokasi edema pada Ny. T
Hasil: terdapat edema di estermitas bawah kanan dan kiri bagian dorsal pedis

09: 42 WITA
Menganjurkan klien konsultasikan dengan dokter tentang pemberian diuretik


Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Evaluasi
Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi dibuktikan dengan klien merasa khawatir dengan kondisi yang akan dihadapi selama proses persalinan
Senin, 09-10-2017 Pukul 09:21 WITA
Memeriksa TTV Ny. T
TD : 120/90mmHg
N : 87x/menit
R : 24x/menit
SB : 36,80 C
S: - klien mengatakan kecemasannya dikarenakan baru pertama kali hamil
O: - klien tampak antusias mendengarkan penjelasan yang diberikan
-          Klien dapat mengungkapkan masalah yang dialami
A: - Masalah Teratasi Sebagian
P: - lanjutkan Intervensi


Jam 10:18
DS: - klien mengatakan takut dengan rasa sakit yang muncul pada saat persalinan
-          Klien mengatakan khawatir dengan kondisi bayinya


Jam 10:20
DS: - klien mengatakan mengkhawatirkan kondisinya dengan bayi
-          Klien mengatakan mendapatkan perhatian selama kehamilan


Jam 10:22
Memberikan gambaran tentang kala dalam persalinan, dimana secara fisiologis akan terjadi pembukaan yang memudahkan proses pengeluaran.
Ibu dapat mengatur cara mengedan yang benar agar menghemat energi dalam proses persalinan sehingga tidak terjadi kelemahan yang sangat berarti sebelum dilahirkan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar