BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
DEFINISI
Menurut
DEPKES RI (2007), Pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap individu
yang bersifat prefentif care untuk mencegah terjadinya masalah yang kurang baik
bagi ibu maupun janin. Pelayanan antenatal care merupakan upaya kesehatan
perorangan yang memperhatikan presisi dan kualitas pelayanan medis yang
diberikan. Antenatal care adalaha pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Sedangkan
pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada ibunya disebut antenatal
care.
B.
TUJUAN
Tujuan
dilakukannya antenatal care antara lain :
1.
Memantau
kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin
2.
Meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu.
3.
Mengenali dan
menanggulangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan
pembedahan.
4.
Mempersiapkan
persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma seminimal
mungkin.
5.
Mempersiapkan
ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat memberikan
ASI secara eksklusif.
6.
Mempersiapkan
peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar dapat tumbuh kembang
secara normal
7.
Mengurangi bayi
lahir prematur, kelahiran mati dan kematian neonatal.
8.
Mempersiapkan
kesehatan yang optimal bagi janin.
C.
ADAPTASI FISIOLOGIS ORGAN-ORGAN TUBUH SELAMA
KEHAMILAN
Perubahan-peerubahan
dan adaptasi fisiologis organ-organ tubuh pad amasa kehamilan adalah sebagai
berikut :
1.
Trimester I
(0-12 minggu)
Seseorang
mengalami kehamilan akan menunjukkan gejala-gejala yang berasal dari janin dan
plasenta.
a.
Adanya Human
Choironic Gonadotropic (HCG) dalam urin.
b.
Masalah
gastrointestinal
·
Mual dan muntah
(4-6 minggu)
·
Morning sickness
·
Anoreksi
·
Saliva
berlebihan
·
Tidak tahan
terhadap bau-bau tertentu
c.
Pengaruh hormon
esterogen
Tonus
otot menurun dan mengakibatkan mual serta konstipasi
d.
Pengaruh janin
·
Pada kehamilan 7
minggu, janin kurang lebih sebesar telur itik
·
Pada kehamilan
10 minggu, janin kurang lebih sebesar jeruk keprok
·
Pada kehamilan
12 minggu, janin kurang lebih sebesar kepalan tangan
e.
Tanda-tanda
piscaseck
Pembesaran
dan perlunakan pada tempat implantasi
f.
Traktus
urinarius
Kehamilan
mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung kemih sehingga mengakibatkan
ibu sering BAK.
g.
Kardiovaskuler
·
Diafragma
terdorong ke arah atas oleh karena pembesaran uterus, posisi jantung pada
bagian kiri atas
·
Kardiakoutput :
1)
Denyut jantung
meningkat
2)
Nadi meningkat
kurang lebih 10-15 x/menit
3)
Filtrasi ginjal
meningkat
4)
Transportasi
oksigen meningkat.
h.
Uterus
·
Pada saat tidak
hamil beratnya 35-50 g, volume 10 cc.
·
Pada hamil aterm
1000-1100 g, volume 5-10 l.
·
Ismus
hipertrofi, panjang, lunak
i.
Payudara
Membesar,
tegang, dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh esterogen dan progesteron yang
merangsang duktus alveoli payudara.
j.
Vagina
·
Peningkatan
vaskularisasi
·
Peningkatan
sekresi, berwarna putih, asam.
k.
Respirasi
·
Esterogen
meningkat, menyebabkan peningkatan jaringan ikat
·
Progesteron
meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan relaksasi, penurunan otot
polos yang memudahkan mengalirnya CO2 dari janin ke ibu
·
Diafragma
tertekan sehingga kurang leluasa bergerak
l.
Muskuloskletal
·
Relaksasi
persendian
·
Uterus memanjang
mengakibatkan nyeri pada ligamen rofundum
·
Perubahan
postural
m.
Kulit
Oleh
karena pengaruh esterogen, kulit mengalami hiperpigmentasi, kloasma, linea
nigra, dan striae gravidarum.
2.
Trimester II
(12-28 minggu)
Perubahan
fisiologis yang terjadi sebagai berikut:
a.
Uterus
·
Uterus membesar,
hipertrofi sel-sel otot.
·
Dinding uterus
tipis dan lunak
·
Fetus dapat
dipalpasi pada abdomen
·
Uterus jadi
bentuk oval
·
Adanya kontraksi
braxton-his
b.
Serviks
·
Uterus memanjang
·
Adanya
mucousplag
·
Sel otot
hipertrofi
·
Kelenjar serviks
aktif
c.
Vagina
·
Sel otot
hipertrofi
·
Mukosa tebal
·
Adanya lochea
·
pH asam 3,5-6,0
d.
Payudara
·
Duktus dan
alveoli hipertrofi
·
Areola dan
putting membesar
·
Mulai ada
sekresi kolostrum
e.
Kardiovaskuler
·
Volume darah
meluas
·
Hb menurun
akibat ekspirasi plasma lebih besar daripada eritrosit
·
Output meningkat
30-50%
·
Terjadi
hipertrofi, supine khusus pada trimester kedua akhir.
f.
Respiratori
·
O2 dalam darah
meningkat
·
Pernapasan lebih
dalam
·
Kebutuhan O2
meningkat
·
Uterus membesar
dan menekan diafragma menyebabkan sesak nafas.
g.
Urinari
·
Perubahan ukuran
pada kandung kemih
·
Frekuensi
berkemih menurun
·
Dilatasi ginjal
dan ureter
·
Ibu rentan
terhadap refleksi urinarius
·
Aliran plasma
renal meningkat
h.
Muskuloskeletal
·
Pusat graviti
berubah sebagai akibat membsarnya uterus, lordosis fisiologi
·
Kram pada kaki
i.
Integumen
·
Hiperpigmentasi
terutama pada puting dan perineum
·
Adanya linea
nigra
·
Rambut menjadi
lebih halus
·
Kuku lebih lunak
dan tingkat pertumbuhan meningkat
j.
Gastrointestinal
·
Mulut dan gigi :
hiperemia, sensitif terhadap zat iritan
·
Esofagus dan
gaster : kapasitas lambung menurun, sekresi asam hidroferolik dan pepsin dalam
lambung menurun
·
Liver :
meningkatnya serum phospatase, menurunnya albumin dan globulin
·
Pankreas :
hipertrofi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering terjadi pada sel B.
Fisiologis kehamilan, pencetus diabetes gestasional
·
Intestinal :
pengososngan lambung meningkat, absorpsi nutrien dan air meningkat
k.
Endokrin
·
Pituitari :
sekresi hormon LH & FSH, prolaktin meningkat
·
Tiroid :
vaskularisasi meningkat, T3 dan T4, BMR meningkat.
·
Paratiroid : hiperplasia,
sekresi hormon meningkat
·
Adrenal :
sekresi adrenokortikotropik hormon (ACTH) menignkat, level kortisol meningkat,
level aldosteron meningkat.
l.
Plasenta
Fungsi
utuh dan kompleks
3.
Trimester III
(28-kehamilan berakhir/38-42minggu)
a.
Reproduksi
·
Uterus
Ukuran
bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis, kontraksi broxton-his
semakin jelas
·
Serviks
Effoucement,
pengeluaran mukosa
·
Vagina
Hiperemia,
pertumbuhan loktobual, leukorea
·
Payudara
Membesar,
tegang, kolostrum keluar
b.
Kardiovaskuler
·
COP meningkat
40%
·
Volume darah ibu
meningkat 30-50%
·
Heartrate
meningkat 15x/menit
·
Strok volume
meningkat
c.
Pernapasan
·
Diafragma
tertekan karena pembesaran uterus ke atas
·
Iga ekspansi
·
Kebutuhan O2
meningkat
d.
Perkemihan
·
Dilatasi kaliks
renal, filtrasi glomerulus meningkat
·
Frekuensi miksi
meningkat
·
Konsentrasi
albumin plasma menurun
e.
Muskuloskeletal
Lordosis,
sulit berjalan, rebas-rebas ekstremitas.
f.
Integumen
·
Striae semakin
terlihat, pigmentasi meningkat
·
Rambut tipis dan
rontok
·
Kuku cepat
tumbuh dan mudah patah
g.
Gastrointestinal
·
Mulut dan gusi,
hiperemia, gusi sangat sensitif
·
Gastrirefluks,
kapasitas gaster menurun
·
Mobilitas
intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi
h.
Endokrin
·
Pituitari :
prolaktin meningkat, oksitosin meningkat
·
Tiroid : BMR
meningkat
i.
Plasenta
Fungsi
maksimal
D.
JADWAL PEMERIKSAAN ANTENATAL
Sesuai
kebijakan Depkes, kunjugan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan, ketentuan waktun sebagai berikut :
1.
Minimal satu
kali pada trimester pertama : K1
2.
Minimal sat kali
pada trimester kedua : K2
3.
Minimal dua kali
pada trimester ketiga : K3 dan K4
E.
STANDAR PELAYANAN ANTENATAL
Standar
minimal asuhan ANC (10T) yaitu :
(Depkes
RI 2009)
1.
Timbang BB
2.
Pemeriksaan TTV
3.
Ukur TFU
4.
Pemberian
imunisasi tetanus toxoid lengkap
Imunisasi
TT 0,5 cc
Antigen
|
Interval
(selang waktu minimal)
|
Lama perlindungan
|
%
perlindungan
|
TT1
|
Pada kunjungan ANC pertama
|
-
|
-
|
TT2
|
4 minggu setelah TT1
|
3 tahun
|
80
|
TT3
|
6 bulan setelah TT2
|
5 tahun
|
95
|
TT4
|
1 tahun setelah TT3
|
10 tahun
|
99
|
TT5
|
1 tahun setelah TT4
|
25 tahun
|
99
|
*artinya
dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi yang dilahirkan akan
terlindung dari tetanus neonatorum
5.
Pemberian tablet
besi minimal 90 tablet selama kehamilan
6.
Tes terhadap
penyakit menurlar
7.
Tentukan
persentase janin dan hitung DJJ
8.
Tetapkan status
gizi
9.
Tatalaksana
kasus, temu wicara (konseling dan pemecaha masalah)
Pahtway
Trimester III
|
|||||||||
|
BAB III
STUDI KASUS
A.
PENGKAJIAN
1.
Identitas
KLIEN
:
Nama : Ny T.K
Umur : 20 tahun
Suku
Bangsa : Minahasa
Agama : Kr. Protestan
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Alamat : Karombasan selatan
ling.05
SUAMI
:
Nama : Tn I.S
Umur :20tahun
Suku
Bangsa : Minahasa
Agama : Kr. Protestan
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Alamat
: Kaarombasan Selatan
ling.05
2.
Keluhan Utama
Klien
mengeluh bengkak kaki dan nyeri pada punggung dan perut
3.
Riwayat
Menstruasi :
·
Haid pertama : 13 tahun
·
Siklus : 28 hari, lama 6 hari
·
Dismenorrhea : sering
4.
Riwayat
kehamilan saat ini:
·
HPHT : 08 maret 2017
·
Taksiran Partus : 15 desember 2018
·
Trimester I : mual-mual
·
Trimester II : sakit kepala
·
Trimester III : bengkak kaki
5.
Pemenuhan
kebutuhan dasar
·
Nutrisi
Sebelum
hamil : pola makan teratur 3x/ hari
Selama
hamil : sering makan
·
Eliminasi
Sebelum
hamil : kurang lebih 2x -3x / hari
Selama
hamil : kurang lebih 6-7x / hari
·
Personal higyene
Sebelum/selama
hamil: mandi 2x sehari, pagi dan sore
·
Istirahat
Selama
hamil : sering susah tidur
·
Suntik TT : TT1
pada 20 juli 2017, TT2 pada 05 september 2017
·
Riwayat KB :
belum pernah menggunakan Kb sebelumnya
6.
Riwayat penyakit
keluarga
Klien
mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang serius atau
menular
7.
Pemeriksaan
Fisik :
·
Keadaan umum :
baik
·
GCS : 15 (CM)
·
TTV : TD 120/90mmHg RR 24x/menit
N 87x/ menit SB
36,80 C
TB 156 cm
BB sebelum hamil 51 kg
BB selama hamil 65 kg
·
Wajah : tidak ada edema
·
Mata : konjungtiva pink, scela
putih
·
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis dan tiroid
·
Payudara : simetris, puting susu menonjol,
hiperpigmentasi pada areola mammae, palpasi : nyeri tekan (-)
·
Abdomen :
Inspeksi
: Perut tampak tegang, tampak linea nigra, dan striae gravidarum
Palpasi
:
TFU
: ½ pst – px (pertengahan antara pusat dan prosesusxipoideus)
Leopold
I
: Bokong
Leopold
II : Kanan : Punggung
Kiri : Bagian kecil
Leopold
III : Kepala sandar
Leopold
IV : belum masuk PAP
·
Ekstremitas :
edema ekstremitas bawah (+), varises (-)
B.
ANALISA DATA
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
|||
Ds :
-
P : Klien
mengeluh nyeri pada punggung dan perut
-
Q : seperti di
tusuk-tusuk
-
R : punggung
dan perut
-
S : 8
-
T : hilang
timbul
Do :
-
Klien tampak
meringis
-
Sering
melokalisir daerah yang sakit
|
Kehamilan trimester III
Pembesaran uterus
Penekana serabut saraf
ganglion
Impuls nyeri dihantarkan ke
hipotalamus
Diteruskan ke korteks serebri
Nyeri dipersepsikan
Nyeri akut
|
Nyeri akut
|
|||
Ds :
-
Klien mengeluh
bengkak pada kaki
Do:
-
klien tampak
edema di bagian kaki
-
TTV
TD : 120/90 mmHg
N : 87 x/menit
R : 24x/ menit
SB : 36,80C
|
Retensi H2O dan Na+
Urine output menurun, volume plasma
meningkat, tekanan hidrostatik menurun
Edema ekstremitas
Kelebihan volume cairan
|
Kelebihan volume cairan
|
|||
Ds :
-
Klien sering
bertanya tentang proses kelahiran
Do :
-
Klien tampak
cemas dengan kondisinya
-
Klien sangat
tampak antusias/ memperhatikan penkes yang diberikan
|
Kehamilan trimester III
Persiapan melahirkan
Cemas dengan kondisinya
Kurang pengetahuan tentang persalinan
Ansietas
|
Ansietas
|
C.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1.
Nyeri akut
berhubungan dengan pembesaran dan penekanan uterus dibuktikan dengan klien
mengeluh nyeri, sering melokalisirdaerah yang sakit.
2.
Kelebihan volume
cairan berhubungan dengan kelebihan asupan cairan dan natrium dibuktikan dengan
klien mengeluh edema pada esktremitas bawah
3.
Ansietas
berhubungan dengan kurang terpapar informassi dibuktikan dengan klien merasa
khawatir dengan kondisi yang akan dihadapi selama proses persalinan
D.
INTERVENSI
KEPERAWATAN
1.
Nyeri akut
berhubungan dengan pembesaran dan penekanan uterus dibuktikan dengan klien
mengeluh nyeri, sering melokalisirdaerah yang sakit.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan nyeri berkurang atau hilang
Kriteri
Hasil:
-
Klien tampak
rileks
-
Skala nyeri 0-6
Rencana
Tindakan
|
Rasional
|
1.
Kaji nyeri
dengan PQRST
2.
Kaji status
pernapasan
3.
Perhatikan adanya
keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara berjalan
4.
Perhatikan
adanya keram pada kaki
5.
Ajarkan klien
teknik napas dalam atau distraksi bila nyeri
6.
Kolaborasi
pemberian analgetik sesuai indikasi
|
1.
Sebagai data
dasar dalam penentuan intervensi yang tepat
2.
Penurunan
kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma mengakibatkan dispnea
3.
Lorodosis dan
regangan oto disebabkan pengaruh hormon (relaxing progesterone) pada
sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran
uterus
4.
Akibat
penekanan uterus terjadi ketidakseimbangan kalsium dan fosfor pada saraf yang
menyuplai pada bagian ekstremitas bawah
5.
Mengurangi
nyeri secara non farmakologis
6.
Dapat
mengurangi nyeri
|
2.
Kelebihan volume
cairan berhubungan dengan kelebihan asupan cairan dan natrium dibuktikan dengan
klien mengeluh edema pada esktremitas bawah
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan
diharapkan kelebihan volume cairan dapat teratasi
Kriteria
Hasil:
-
TTV normal
-
Klien terbebas
dari edema
Rencana
Tindakan
|
Rasional
|
1.
Monitor TTV
2.
Monitor BB
3.
Pertahankan
catatan intake dan output yang akurat
4.
Kolaborasi
dengan dokter pemberian diuretik
|
1.
Mengetahui
keadaaan umum klien
2.
Mengontrol
perubahan edeme, mengidentifikasi perubahan volume cairan dalam tubuh
3.
Menjaga
keseimbangan haluaran urine, mencegah keparahan edema
4.
Untuk
mengurangi kelebihan cairan dalam tubuh
|
3.
Ansietas
berhubungan dengan kurang terpapar informassi dibuktikan dengan klien merasa
khawatir dengan kondisi yang akan dihadapi selama proses persalinan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan
diharapkan ansietas berkurang/ dapat dikontrol
Kriteria
Hasil :
-
Klien tampak
rileks
-
TTV normal
Rencana Tindakan
|
Rasional
|
1.
Monitor TTV
2.
Kaji tingkat
dan penyebab ansietas, dan peran orang terdekat
3.
Dorong klien mengungkapkan
perasaan tentang masalah dan rasa takut
4.
Berikan
informasi tentang perubahan prikologis dan fisiologis pada persalinan sesuai
kebutuhan
|
1.
stres
mengakibatkan sistem adrenokortikol hipofisis hipotalmus, yang meningkatkan
retensi dan rearbsobsi natrium meningkatkan esktresi kalium sehingga dapat
memperberat hipertensi
2.
memberikan
informasi dasar, ansietas memperberat persepsi nyeri, mempengaruhi penggunaan
teknik koping
3.
stres dan
ansietas mempunyai efek yang dalam persalinan
4.
pendidikan
dapat menurunkan stres dan ansietas sehingga meningkatkan kemajuan
persalinan.
|
E.
IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI
Diagnosa
Keperawatan
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
Nyeri akut
berhubungan dengan pembesaran dan penekanan uterus dibuktikan dengan klien
mengeluh nyeri, sering melokalisir daerah yang sakit.
|
Senin, 9-10-17
Pukul 09:16 WITA
P : Penekanan
pada uterus
Q : Seperti tertusuk- tusuk
R : Bagian perut dan punggung
S : Skala nyeri 8
T : Hilang timbul
|
S : Klien
mengatakan masih merasa nyeri
O :
-
Klien tampak
meringis
-
Klien tampak
gelisah
-
Skala nyeri 8
A : Masalah
belum teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
|
|
Jam 09:21 WITA
Mengukur TTV
Ny. T
TD : 120/90
mmHg
R : 24x/menit
N : 87x/menit
SB : 36,80C
|
|
|
Jam 09:36 WITA
Mengobservasi
gaya berjalan pasien menuju tempat pemeriksaan. Klien terlihat kesulitan
berjalan , tampak lordosis
|
|
|
Jam 09:38 WITA
Mengobservasi
: adanya kram kaki dan edema.
Hasil :
Kram kaki (-)
Edema (+)
|
|
|
Jam 09:40
Mengajarkan
klien tehnik napas dalam dengan cara tarik nafas dalam melalui hidung,tahan 3
detik, lalu hembuskan secara perlahan melalui mulut dengan bibir menguncup
|
|
|
09:45 WITA
Menganjurkan
klien berkonsultasi dengan dokter tentang obat-obatan yang dapat mengurangi
rasa nyerinya.
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
Kelebihan
volume cairan berhubungan dengan kelebihan asupan cairan dan natrium
dibuktikan dengan klien mengeluh edema pada esktremitas bawah
|
Senin,
9-10-2017 Pukul 09:21 WITA
Memeriksa TTV
Ny. T
TD : 120/90
mmHg
N : 87x/menit
R : 24x/menit
SB :36,80C
|
S: - klien
mengatakan tidak ada perubahan berarti pada bengkak kakinya
O: - Edema (+)
A: - Masalah
belum teratasi
P: - lanjut
dan tambah intervensi
|
Pukul 09:24
WITA
Mengukur BB
Ny. T 65 kg
|
|
|
Pukul 09:26
WITA
Mengkaji
lokasi edema pada Ny. T
Hasil:
terdapat edema di estermitas bawah kanan dan kiri bagian dorsal pedis
|
|
|
09: 42 WITA
Menganjurkan
klien konsultasikan dengan dokter tentang pemberian diuretik
|
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
Ansietas
berhubungan dengan kurang terpapar informasi dibuktikan dengan klien merasa
khawatir dengan kondisi yang akan dihadapi selama proses persalinan
|
Senin,
09-10-2017 Pukul 09:21 WITA
Memeriksa TTV
Ny. T
TD :
120/90mmHg
N : 87x/menit
R : 24x/menit
SB : 36,80
C
|
S: - klien
mengatakan kecemasannya dikarenakan baru pertama kali hamil
O: - klien
tampak antusias mendengarkan penjelasan yang diberikan
-
Klien dapat
mengungkapkan masalah yang dialami
A: - Masalah Teratasi Sebagian
P: - lanjutkan Intervensi
|
|
Jam 10:18
DS: - klien
mengatakan takut dengan rasa sakit yang muncul pada saat persalinan
-
Klien
mengatakan khawatir dengan kondisi bayinya
|
|
|
Jam 10:20
DS: - klien
mengatakan mengkhawatirkan kondisinya dengan bayi
-
Klien
mengatakan mendapatkan perhatian selama kehamilan
|
|
|
Jam 10:22
Memberikan
gambaran tentang kala dalam persalinan, dimana secara fisiologis akan terjadi
pembukaan yang memudahkan proses pengeluaran.
Ibu dapat
mengatur cara mengedan yang benar agar menghemat energi dalam proses
persalinan sehingga tidak terjadi kelemahan yang sangat berarti sebelum
dilahirkan
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar