Rabu, 15 Maret 2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN DBD

SATUAN ACARA PENYULUHAN
DEMAM BERDARAH (DBD)

Topik                           : Demam Berdarah Dengue (DBD)
Hari/Tanggal               : Rabu, 15 Maret 2017
Jam                              : 30 menit
Tempat                        : PSIK FK Universitas Sam Ratulangi Manado
Sasaran                        : Mahasiswa PSIK FK Unsrat
I.         Pokok Bahasan    :
1.      Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD)
2.      Ciri-ciri Nyamuk Aedes Aegypti
3.      Tanda-tanda penyakit DBD
4.      Penularan penyakit DBD
5.      Pencegahan penyakit DBD
6.      Cara-cara pertolongan pertama DBD
7.      Tujuan dan tugas Jumantik
8.      Cara penggunaan Abate (Larvasiding)

II.      Tujuan
-          Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah di berikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran mampu mengetahui dan memahami tentang bahaya penyakit demam berdarah yang bisa mengancam jiwa kita dan keluarga.
-          Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan audien mampu :
1.      Menjelaskan pengertian DBD
2.      Menjelaskan ciri-ciri nyamuk aedes aegypti
3.      Menyebutkan tanda- tanda penyakit DBD
4.      Menjelaskan cara- cara penularan penyakit DBD
5.      Menjelaskan cara – cara pencegahan penyakit DBD
6.      Menjelaskan cara- cara pertolongan pertama bagi penderita penyakit DBD
7.      Menyebutkan tujuan dan tugas Jumantik
8.      Menjelaskan tentang cara penggunaan Abate (Larvasiding)

9.        Metode                 : Ceramah
10.    Media                   : Leaflet
11.    Kriteria Evaluasi
1.      Evaluasi Struktur
a.       Peserta hadir tepat waktu di tempat penyuluhan
b.      Pelaksanaan penyuluhan di PSIK FK Unsrat
c.       Perencanaan pelaksanaan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2.      Evaluasi Proses
a.       Peserta sangat antusias dengan materi penyuluhan
b.      Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c.       Peserta mengajukan pertanyaan dan dijawab dengan benar
3.      Evaluasi Hasil
a.       Peserta mengerti dan memahami tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)
b.      Jumlah yang hadir dalam penyuluhan minimal 20 orang
12.    Kegiatan Penyuluhan
No.
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1.
3 Menit
Pembukaan :
Pembukaan
Salam
Perkenalan
Relevansi
Tujuan
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memahami
2.
15 Menit
Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD), Ciri-ciri Nyamuk Aedes Aegypti, tanda-tanda penyakit DBD, penularan penyakit DBD, pencegahan penyakit DBD, cara-cara pertolongan pertama DBD
Memperhatikan dan menyimak penjelasan dari penyaji
3.
10 Menit
Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta tentang materi penyuluhan yang telah diberikan dan mereview kembali kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan.
Menjawab pertanyaan
4.
2 Menit
Terminasi :
Mengucapkan terima kasih atas peran peserta yang hadir dalam penyuluhan.
Mengucapkan salam
Mendengarkan
Menjawab salam




MATERI
A.    Latar Belakang
Penyakit demam berdarah dengue ( DBD ) merupakan salah satu penyakit yang sudah populer dikalangan masyarakat. Penyakit DBD adalah penyakit yang berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah. Setiap anggota keluarga dalam masyarakat memiliki resiko terserang penyakit ini mulai dari bayi sampai orang tua. Penyakit DBD ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini tersebar luas dirumah, sekolah, dan tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran, kantor dan lain- lain.
Indonesia dalam peta wabah demam berdarah dengue ada di posisi yang memprihatinkan. Dalam jumlah angka kesakitan (morbidity rate) dan kematian (mortality rate) demam berdarah dengue di kawasan Asia Tenggara, selama kurun waktu 1985-2004, Indonesia berada di urutan kedua terbesar setelah Thailand (WHO 2004). Selama tahun 1985-2004, di Indonesia tercatat angka penderita demam berdarah dengue terendah 10.362 pada tahun 1989 dan tertinggi 72.133 orang pada tahun 1998, dengan angka kematian terendah 422 orang pada tahun 1999 dan tertinggi 1.527 pada tahun 1988. Pada Januari 2005 tercatat 156 orang penderita DBD yang dirawat di rumah sakit dan puskesmas di seluruh Bali. Dari hasil SMD yang telah dilakukan pada tanggal 8-9 Mei 2009 didapat hasil 5 % bak mandi penduduk terdapat jentik nyamuk dan 95% tidak terdapat jentik nyamuk.
Agar kita dan keluarga terbebas dari ancaman DBD, seluruh masyarakat harus diajak memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam PSN DBD, dan gerakan 3 M itu perlu ditingkatkan

B.     Definisi
Penyakit demam berdarah dengue ( DBD ) adalah penyakit yang berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini tersebar luas dirumah, sekolah, dan tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran, kantor, dll. Setiap anggota keluarga memiliki resiko terkena penyakit ini, mulai dari bayi, sampai orang tua. Demam berdarah dengue ditandai dengan 4 manifestasi klinis  utama : demam tinggi, fenomena hemoragik, sering dengan hepatomegali dan pada kasus berat, tanda- tanda kegagalan sirkulasi.Tujuan Fisioterapi Dada (FTD)
1.      Mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan
2.      Membantu membersihkan sekret dari bronkus
3.      Untuk mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran sekret
4.      Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru
5.      Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup
6.      Mengeluarkan sekret dari saluran pernapasan.
C.  Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti
1.      Nyamuk Aedes Aegypti berwarna hitam dengan belang – belang ( loreng ) putih pada seluruh tubuhnya.
2.      Berkembang biak di tempat penampungan air dan barang – barang yang memungkinkan air tergenang.
3.      Hidup di dalam dan sekitar rumah, juga ditemukan di tempat – tempat umum.
4.      Aedes aegypti juga dapat berkembang biak di sumur atau kolam yang airnya langsung kontak dengan tanah.
5.      Kebiasaan menggigit / menghisap darah pada pagi hari sampai sore.
6.      Mampu terbang sampai jarak 100 meter.
7.      Nyamuk betina aktif menggigit ( menghisap ) darah pada pagi hari sampai sore hari. Nyamuk jantan biasa menghisap sari bunga / tumbuhan yang mengandung gula.
8.       Umur nyamuk Aedes Aegypti rata- rata hidup 2 minggu tetapi sebagian diantaranya dapat hidup 2-3 bulan.

D.    Tanda-tanda penyakit Demam Berdarah Dengue
Orang yang menderita penyakit DBD, tanda – tanda umum yang bisa dilihat adalah sebagai berikut :
1.       Mendadak panas tinggi selama 2- 7 hari, tampak lemas dan lesu.
2.      Tampak bintik – bintik merah pada kulit seperti gigitan nyamuk. Hal ini disebabkan karena pecahnya pembuluh darah kapiler di bawah kulit.
3.      Kadang terjadi perdarahan di hidung  (mimisan ).
4.      Seringkali ulu hati terasa nyeri bila sudah parah karena perdarahan di lambung, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat.

E.     Cara Penularan DBD
1.      Penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk aedes Aegypti betina. Di lingkungan sekitar kita terdapat berbagai jenis nyamuk namun yang dapat menularkan penyakit DBD adalah nyamuk Aedes Aegypti.
2.       Nyamuk ini mendapatkan virus Dengue sewaktu menggigit / menghisap darah orang yang sakit DBD atau tidak sakit, tetapi dalam darahnya terdapat virus dengue.
3.      Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar keseluruhan tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya.
4.      Bila nyamuk tersebut menggigit atau menghisap darah orang lain virus itu akan dipindahkan bersama air liur nyamuk
5.       Bila orang yang di tularkan itu tidak memiliki kekebalannya ( umumnya anak- anak) maka virus itu akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dinding pembuluh darah kecil ( kapiler ). Akibatnya terjadi perdarahan dan kekurangan cairan yang ada di dalam pembuluh darah tersebut.
6.      Bila orang yang ditulari mempunyai zat anti kekebalan tubuh yang cukup maka virus itu dibuat tidak berdaya sehingga orang tersebut tidak sakit.
7.       Dalam darah manusia, Virus dengue akan mati dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih 1 minggu.

F.      Cara Pencegahan DBD
a.       Penyemprotan / Fogging
Nyamuk Aedes aegypti dapat di berantas dengan menyemprotkan racun serangga sehingga termasuk racun serangga yang di gunakan sehari – hari di Rumah tangga. Melakukan penyemprotan saja tidak cukup karena dengan penyemprotan itu yang akan mati hanya nyamuk ( dewasa saja ). Selama jentiknya tidak di basmi setiap hari akan muncul nyamuk yang baru menetap dari tempat perkembangbiakannya.

b.      PSN DBD
Pemberantasan sarang nyamuk di lakukan dengan cara 3 M yaitu :
-           Menguras tempat – tempat penampungan air sekurang – kurang nya seminggu sekali ( bak mandi, WC, drum)
-          Menutup rapat – rapat tempat penampungan air agar nyamuk DBD tidak dapat masuk dan bertelur di situ
-           Menguburkan atau menyingkirkan barang – barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, plastik bekas dll.

Selain itu di tambah dengan cara lainnya ( yang di kenal dengan istilah 3 M plus ) yaitu :
-           Ganti air vas bunga, minuman burung, air kulkas dan tempat – tempat lainnya yang memungkinkan tergenang air seminggu sekali.
-          Perbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
-           Tutup lubang – lubang pada potongan bambu, pohon dan lain –lain misalnya dengan menggunakan tanah.
-           Bersihkan / keringkan tempat – tempat yang dapat menampung air seperti : pelepah pisang atau tanaman lainnya termasuk tempat lain yang menampung air hujan, di pekarangan, kebun, pemakaman , rumah – rumah kosong dan lain lain.
-          Pelihara ikan pemakan jentik nyamuk
-          Pasang kawat kasa di rumah
-           Pencahayaan dan ventilasi memadai
-           Jangan biasakan menggantung pakaian dalam rumah.
-           Tidur menggunakan kelambu
-           Gunakan obat nyamuk ( bakar, gosok ) untuk mencegah gigitan nyamuk.

G.    Tindakan Pertolongan Pertama kepada penderita DBD
Bila dalam keluarga atau di masyarkat ditemukan penyakit dengan gejala seperti di atas maka hendaknya agar segera diberikan pertolongan. Adapun tindakan / pertolongan pertama bila menjumpai seseorang yang diduga menderita penyakit demam berdarah dengan gejala awal  maka berikanlah petunjuk – petunjuk seperti di bawah ini :
a.       Beri minum sebanyak – banyaknya dengan air yang sudah dimasak, susu, teh atau air minum lainnya. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh ( dehidrasi ), dan berguna untuk membantu mempercepat menurunkan panas tubuh.
b.      Berikan kompres air hangat.
c.       Berikan obat penurun panas sesuai dosis
d.      Segera di bawa ke Rumah Sakit, Dokter, atau petugas kesehatan lainnya untuk memastikan penyakitnya dan mendapatkan pertolongan yang tepat.

H.    Tujuan dan tugas Jumantik
Tujuan Umum rekrutmen Jumantik adalah menurunkan kepadatan (populasi) nyamuk penular demam berdarah dengue (Aedes Aegypti) dan jentiknya dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD), melalui penyuluhan yang dilakukan secara terus menerus.
Tugas pokok seorang Jumantik adalah melakukan pemantauan jentik, penyuluhan kesehatan, menggerakkan pemberantasan sarang nyamuk secara serentak dan periodik serta melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada Supervisor dan Petugas Puskesmas sehingga akan dapat dihasilkan sistem pemantauan jentik berkala yang berjalan dengan baik. Untuk itu peran Jumantik akan dapat maksimal apabila masyarakat dapat membantu kelangsungan kegiatan dengan kesadaran untuk memberikan kesempatan kepada Jumantik memantau jentik dan sarang nyamuk di rumahnya.

I.       Cara penggunaan Abate (Larvasiding)
Adalah menaburkan bubuk abate atau altosid kedalam tempat penampungan air. Bila menggunakan abate maka sering di sebut Abattisasi. Adapaun cara  melakukan larvasiding adalah menggunakan bubuk abate dengan cara :
Takaran penggunaan bubuk abate adalah sebagai berikut :  Untuk 100 liter cukup dengan 10 gram abate dan seterusnya. Bila tidak ada alat untuk penakar gunakan sendok makan. Satu sendok makan peres ( yang diratakan diatasnya ) berisi 10 gram abate. Selanjutnya tinggal membagikan / menambahkannya sesuai dengan banyaknya air yang akan di abatisasi. Takaran tidak perlu tepat betul.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar