SATUAN ACARA PENYULUHAN
DEMAM
BERDARAH (DBD)
Topik : Demam Berdarah Dengue (DBD)
Hari/Tanggal : Rabu, 15 Maret 2017
Jam : 30 menit
Tempat : PSIK FK Universitas
Sam Ratulangi Manado
Sasaran : Mahasiswa PSIK FK
Unsrat
I.
Pokok
Bahasan :
1. Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD)
2. Ciri-ciri Nyamuk Aedes
Aegypti
3. Tanda-tanda penyakit DBD
4. Penularan penyakit DBD
5. Pencegahan penyakit DBD
6. Cara-cara pertolongan
pertama DBD
7. Tujuan dan tugas Jumantik
8. Cara penggunaan Abate (Larvasiding)
II.
Tujuan
-
Tujuan
Instruksional Umum (TIU)
Setelah di berikan penyuluhan selama
30 menit, sasaran mampu mengetahui dan memahami tentang bahaya penyakit demam
berdarah yang bisa mengancam jiwa kita dan keluarga.
-
Tujuan
Instruksional Khusus (TIK)
Setelah
diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan audien mampu :
1.
Menjelaskan
pengertian DBD
2.
Menjelaskan ciri-ciri nyamuk aedes
aegypti
3.
Menyebutkan
tanda- tanda penyakit DBD
4.
Menjelaskan
cara- cara penularan penyakit DBD
5.
Menjelaskan
cara – cara pencegahan penyakit DBD
6.
Menjelaskan
cara- cara pertolongan pertama bagi penderita penyakit DBD
7.
Menyebutkan
tujuan dan tugas Jumantik
8.
Menjelaskan
tentang cara penggunaan Abate (Larvasiding)
9.
Metode : Ceramah
10.
Media : Leaflet
11.
Kriteria
Evaluasi
1.
Evaluasi
Struktur
a.
Peserta
hadir tepat waktu di tempat penyuluhan
b.
Pelaksanaan
penyuluhan di PSIK FK Unsrat
c.
Perencanaan
pelaksanaan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2.
Evaluasi
Proses
a.
Peserta
sangat antusias dengan materi penyuluhan
b.
Tidak
ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c.
Peserta
mengajukan pertanyaan dan dijawab dengan benar
3.
Evaluasi
Hasil
a.
Peserta
mengerti dan memahami tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)
b.
Jumlah
yang hadir dalam penyuluhan minimal 20 orang
12.
Kegiatan
Penyuluhan
No.
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Kegiatan Peserta
|
1.
|
3 Menit
|
Pembukaan :
Pembukaan
Salam
Perkenalan
Relevansi
Tujuan
|
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memahami
|
2.
|
15 Menit
|
Pelaksanaan :
Menjelaskan
tentang Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD), Ciri-ciri Nyamuk Aedes Aegypti, tanda-tanda
penyakit DBD, penularan penyakit DBD, pencegahan penyakit DBD, cara-cara
pertolongan pertama DBD
|
Memperhatikan
dan menyimak penjelasan dari penyaji
|
3.
|
10 Menit
|
Evaluasi
:
Menanyakan kepada peserta tentang
materi penyuluhan yang telah diberikan dan mereview kembali kepada peserta
yang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan.
|
Menjawab pertanyaan
|
4.
|
2 Menit
|
Terminasi
:
Mengucapkan
terima kasih atas peran peserta yang hadir dalam penyuluhan.
Mengucapkan
salam
|
Mendengarkan
Menjawab salam
|
MATERI
A.
Latar Belakang
Penyakit demam berdarah dengue ( DBD
) merupakan salah satu penyakit yang sudah populer dikalangan masyarakat.
Penyakit DBD adalah penyakit yang berbahaya karena dapat menimbulkan kematian
dalam waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah. Setiap anggota keluarga
dalam masyarakat memiliki resiko terserang penyakit ini mulai dari bayi sampai
orang tua. Penyakit DBD ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh
nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini tersebar luas dirumah, sekolah, dan tempat
umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran, kantor dan lain- lain.
Indonesia dalam peta wabah demam
berdarah dengue ada di posisi yang memprihatinkan. Dalam jumlah angka kesakitan
(morbidity rate) dan kematian (mortality rate) demam berdarah
dengue di kawasan Asia Tenggara, selama kurun waktu 1985-2004, Indonesia berada
di urutan kedua terbesar setelah Thailand (WHO 2004). Selama tahun 1985-2004,
di Indonesia tercatat angka penderita demam berdarah dengue terendah 10.362
pada tahun 1989 dan tertinggi 72.133 orang pada tahun 1998, dengan angka
kematian terendah 422 orang pada tahun 1999 dan tertinggi 1.527 pada tahun
1988. Pada Januari 2005 tercatat 156 orang penderita DBD yang dirawat di rumah
sakit dan puskesmas di seluruh Bali. Dari hasil SMD yang telah dilakukan pada
tanggal 8-9 Mei 2009 didapat hasil 5 % bak mandi penduduk terdapat jentik
nyamuk dan 95% tidak terdapat jentik nyamuk.
Agar kita dan keluarga terbebas dari
ancaman DBD, seluruh masyarakat harus diajak memberantas sarang nyamuk Aedes
aegypti. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam PSN DBD, dan gerakan 3 M
itu perlu ditingkatkan
B.
Definisi
Penyakit
demam berdarah dengue ( DBD ) adalah penyakit yang berbahaya karena dapat
menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah.
Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes
Aegypti. Nyamuk ini tersebar luas dirumah, sekolah, dan tempat umum lainnya
seperti tempat ibadah, restoran, kantor, dll. Setiap anggota keluarga memiliki
resiko terkena penyakit ini, mulai dari bayi, sampai orang tua. Demam berdarah
dengue ditandai dengan 4 manifestasi klinis utama : demam tinggi, fenomena
hemoragik, sering dengan hepatomegali dan pada kasus berat, tanda- tanda
kegagalan sirkulasi.Tujuan Fisioterapi Dada (FTD)
1. Mengembalikan
dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan
2. Membantu
membersihkan sekret dari bronkus
3. Untuk
mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran sekret
4. Meningkatkan
efisiensi pernapasan dan ekspansi paru
5. Klien
dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup
6. Mengeluarkan
sekret dari saluran pernapasan.
C. Ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti
1.
Nyamuk
Aedes Aegypti berwarna hitam dengan belang – belang ( loreng ) putih pada
seluruh tubuhnya.
2.
Berkembang
biak di tempat penampungan air dan barang – barang yang memungkinkan air
tergenang.
3.
Hidup di
dalam dan sekitar rumah, juga ditemukan di tempat – tempat umum.
4.
Aedes
aegypti juga dapat berkembang biak di sumur atau kolam yang airnya langsung
kontak dengan tanah.
5.
Kebiasaan
menggigit / menghisap darah pada pagi hari sampai sore.
6.
Mampu terbang sampai jarak 100 meter.
7.
Nyamuk betina aktif menggigit (
menghisap ) darah pada pagi hari sampai sore hari. Nyamuk jantan biasa menghisap sari bunga / tumbuhan yang
mengandung gula.
8.
Umur nyamuk Aedes Aegypti rata- rata hidup 2 minggu
tetapi sebagian diantaranya dapat hidup 2-3 bulan.
D.
Tanda-tanda
penyakit Demam Berdarah Dengue
Orang yang menderita penyakit DBD, tanda –
tanda umum yang bisa dilihat adalah sebagai berikut :
1.
Mendadak
panas tinggi selama 2- 7 hari, tampak lemas dan lesu.
2.
Tampak
bintik – bintik merah pada kulit seperti gigitan nyamuk. Hal ini disebabkan
karena pecahnya pembuluh darah kapiler di bawah kulit.
3.
Kadang
terjadi perdarahan di hidung (mimisan ).
4.
Seringkali
ulu hati terasa nyeri bila sudah parah karena perdarahan di lambung, penderita
gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat.
E.
Cara Penularan
DBD
1.
Penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk
aedes Aegypti betina. Di lingkungan sekitar kita terdapat berbagai jenis nyamuk
namun yang dapat menularkan penyakit DBD adalah nyamuk Aedes Aegypti.
2.
Nyamuk ini mendapatkan virus Dengue sewaktu menggigit /
menghisap darah orang yang sakit DBD atau tidak sakit, tetapi dalam darahnya
terdapat virus dengue.
3.
Virus dengue yang terhisap akan
berkembang biak dan menyebar keseluruhan tubuh nyamuk termasuk kelenjar
liurnya.
4.
Bila nyamuk tersebut menggigit atau
menghisap darah orang lain virus itu akan dipindahkan bersama air liur nyamuk
5.
Bila orang yang di tularkan itu tidak memiliki kekebalannya
( umumnya anak- anak) maka virus itu akan menyerang sel pembeku darah dan
merusak dinding pembuluh darah kecil ( kapiler ). Akibatnya terjadi perdarahan
dan kekurangan cairan yang ada di dalam pembuluh darah tersebut.
6.
Bila orang yang ditulari mempunyai
zat anti kekebalan tubuh yang cukup maka virus itu dibuat tidak berdaya
sehingga orang tersebut tidak sakit.
7.
Dalam darah manusia, Virus dengue akan mati dengan
sendirinya dalam waktu kurang lebih 1 minggu.
F.
Cara Pencegahan
DBD
a.
Penyemprotan
/ Fogging
Nyamuk
Aedes aegypti dapat di berantas dengan menyemprotkan racun serangga sehingga
termasuk racun serangga yang di gunakan sehari – hari di Rumah tangga.
Melakukan penyemprotan saja tidak cukup karena dengan penyemprotan itu yang
akan mati hanya nyamuk ( dewasa saja ). Selama jentiknya tidak di basmi setiap
hari akan muncul nyamuk yang baru menetap dari tempat perkembangbiakannya.
b. PSN DBD
Pemberantasan
sarang nyamuk di lakukan dengan cara 3 M
yaitu :
-
Menguras
tempat – tempat penampungan air sekurang – kurang nya seminggu sekali ( bak
mandi, WC, drum)
-
Menutup rapat – rapat tempat penampungan air agar nyamuk
DBD tidak dapat masuk dan bertelur di situ
-
Menguburkan
atau menyingkirkan barang – barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti
kaleng bekas, plastik bekas dll.
Selain itu
di tambah dengan cara lainnya ( yang di kenal dengan istilah 3 M plus ) yaitu :
-
Ganti air
vas bunga, minuman burung, air kulkas dan tempat – tempat lainnya yang
memungkinkan tergenang air seminggu sekali.
-
Perbaiki
saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
-
Tutup
lubang – lubang pada potongan bambu, pohon dan lain –lain misalnya dengan
menggunakan tanah.
-
Bersihkan
/ keringkan tempat – tempat yang dapat menampung air seperti : pelepah pisang
atau tanaman lainnya termasuk tempat lain yang menampung air hujan, di
pekarangan, kebun, pemakaman , rumah – rumah kosong dan lain lain.
-
Pelihara ikan pemakan jentik nyamuk
-
Pasang kawat kasa di rumah
-
Pencahayaan dan ventilasi memadai
-
Jangan
biasakan menggantung pakaian dalam rumah.
-
Tidur menggunakan kelambu
-
Gunakan
obat nyamuk ( bakar, gosok ) untuk mencegah gigitan nyamuk.
G.
Tindakan
Pertolongan Pertama kepada penderita DBD
Bila dalam keluarga atau di masyarkat
ditemukan penyakit dengan gejala seperti di atas maka hendaknya agar segera
diberikan pertolongan. Adapun tindakan / pertolongan pertama bila menjumpai
seseorang yang diduga menderita penyakit demam berdarah dengan gejala
awal maka berikanlah petunjuk – petunjuk seperti di bawah ini :
a. Beri minum sebanyak – banyaknya dengan air yang sudah
dimasak, susu, teh atau air minum lainnya. Tindakan ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh ( dehidrasi ), dan berguna untuk
membantu mempercepat menurunkan panas tubuh.
b. Berikan
kompres air hangat.
c. Berikan
obat penurun panas sesuai dosis
d. Segera
di bawa ke Rumah Sakit, Dokter, atau petugas kesehatan lainnya untuk memastikan
penyakitnya dan mendapatkan pertolongan yang tepat.
H.
Tujuan dan tugas
Jumantik
Tujuan Umum rekrutmen Jumantik adalah menurunkan kepadatan
(populasi) nyamuk penular demam berdarah dengue (Aedes Aegypti) dan
jentiknya dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam Pemberantasan Sarang
Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD), melalui penyuluhan yang dilakukan
secara terus menerus.
Tugas pokok seorang Jumantik adalah melakukan pemantauan jentik,
penyuluhan kesehatan, menggerakkan pemberantasan sarang nyamuk secara serentak
dan periodik serta melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada Supervisor dan
Petugas Puskesmas sehingga akan dapat dihasilkan sistem pemantauan jentik berkala
yang berjalan dengan baik. Untuk itu peran Jumantik akan dapat maksimal apabila
masyarakat dapat membantu kelangsungan kegiatan dengan kesadaran untuk
memberikan kesempatan kepada Jumantik memantau jentik dan sarang nyamuk di
rumahnya.
I.
Cara penggunaan
Abate (Larvasiding)
Adalah menaburkan bubuk abate atau
altosid kedalam tempat penampungan air. Bila menggunakan abate maka sering di
sebut Abattisasi. Adapaun cara melakukan
larvasiding adalah menggunakan bubuk abate dengan cara :
Takaran penggunaan bubuk abate
adalah sebagai berikut : Untuk 100 liter cukup
dengan 10 gram abate dan seterusnya. Bila tidak ada alat untuk penakar gunakan
sendok makan. Satu sendok makan peres ( yang diratakan diatasnya ) berisi 10
gram abate. Selanjutnya tinggal membagikan / menambahkannya sesuai dengan
banyaknya air yang akan di abatisasi. Takaran tidak perlu tepat betul.